Keterkaitan Novel dengan Ideologi Pengarangnya N. H Dini pada novel NH

Sabtu, 31 Mei 2025 18:51 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Cover novel \x22Namaku Hiroko\x22 karya Nh. Dini
Iklan

Artikel ini membahas keterkaitan antara kehidupan pribadi N. H. Dini & ideologi yang tercermin dalam karya-karyanya.sebagai perempuan Indonesia

NH Dini adalah seorang sastrawan perempuan Indonesia kelahiran Semarang yang dikenal melalui karya-karyanya yang sarat dengan nilai-nilai feminisme dan pengalaman pribadi. Ia mendobrak norma sosial yang mengakar kuat di masyarakat, salah satunya terkait syarat keperawanan perempuan dalam pernikahan.

Keberanian ini tercermin pula dalam pilihan hidupnya: menikah dengan seorang diplomat asal Prancis, Yves Coffin, yang membawanya tinggal berpindah-pindah negara. Dari pernikahan itu, Dini dikaruniai dua orang anak, salah satunya Pierre Coffin, animator dan sutradara terkenal di balik film animasi Despicable Me.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menariknya, NH Dini melarang anak-anaknya membaca novel-novelnya sendiri. Ia menyadari bahwa dalam karya-karyanya, ia menyisipkan ideologi pribadi yang mungkin tidak mudah diterima oleh semua kalangan, terutama anak-anaknya. Salah satu tema yang cukup sering muncul dalam novel-novelnya adalah hubungan yang kompleks dalam pernikahan, termasuk isu perselingkuhan, ketidakbahagiaan, dan pencarian jati diri perempuan.

Sebagai contoh, dalam novel Namaku Hiroko, tokoh utama bernama Hiroko—yang disingkat menjadi NH, sama seperti inisial NH Dini—mengalami konflik identitas dan kebudayaan yang mencerminkan pengalaman pribadi Dini sebagai perempuan yang menikah lintas budaya. Dalam Pada Sebuah Kapal, tokoh utama bernama Sri mengalami tragedi kehilangan pertunangannya dalam kecelakaan, kemudian menikah dengan Charles Vincent, seorang diplomat Prancis. Meski sudah memiliki anak, Sri merasa tidak bahagia di rumah tangganya dan terlibat hubungan asmara dengan kapten kapal—menandakan adanya keinginan untuk bebas dan menemukan cinta sejati di luar ikatan pernikahan formal.

Novel lain seperti La Barka juga menggambarkan tokoh perempuan Indonesia yang menikah dengan diplomat Prancis, serupa dengan pengalaman hidup NH Dini sendiri. Tokoh perempuan dalam novel ini adalah seorang yatim piatu yang mencoba membangun kehidupan baru, namun tetap bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan eksistensial dan keinginan akan kebebasan.

Fakta menarik lainnya adalah bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam karya Dini kerap menggunakan nama-nama yang mencerminkan identitasnya, seperti Sri atau Hiroko, yang menjadi simbol dari keterkaitan antara penulis dan tokoh rekaan. Apalagi nama pena NH Dini sendiri adalah singkatan dari nama aslinya: Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin.

NH Dini sempat vakum dari dunia kepenulisan karena situasi politik dan sosial yang tidak kondusif bagi perempuan penulis pada masa Orde Baru. Namun, karya-karyanya tetap dikenang sebagai bentuk perlawanan halus terhadap norma patriarkal, dan sebagai suara perempuan yang menuntut hak untuk memilih jalan Hidupnya sendiri.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Siti Fatimah Husna

Penulis Indonesiana juga seorang Mahasiswa di UIN Jakarta dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua